Halaman
Mendiskusikan sesuatu yang aktual sangat mengasyikkan. Oleh karena itu,
aktualitas suatu masalah merupakan salah satu ciri topik diskusi yang baik,
misalnya, dalam presentasi hasil penelitian. Dalam sebuah presentasi hasil
penelitian, tentu masalah yang dibahas harus menarik, menggugah pendengar
untuk ikut serta dalam pembicaraan, sampai dengan memberikan tanggapan atau
memberi komentar terhadap isi pembicaraan. Untuk memperoleh keterampilan
itu, Anda perlu berlatih merumuskan gagasan, mengemukakan gagasan/pendapat,
mengajukan pertanyaan secara santun, dan memberi komentar atau menyanggah
terhadap pendapat orang lain dengan argumen yang rasional.
Anda pasti pernah menghadiri atau menyaksikan sebuah diskusi, baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui media televisi. Gagasan dan tanggapan
yang diajukan dalam diskusi dapat berupa persetujuan dan penolakan/sanggahan
www.daunsalam.net
Gambar: Seorang siswa memberikan komentar saat berdiskusi.
7
B
A
B
LINGKUNGAN
A. Mengomentari Pendapat Seseorang dalam Diskusi
Tujuan Pembelajaran
Pada subbab ini, Anda akan
mengomentari pendapat
seseorang dalam suatu
diskusi atau seminar.
Setelah memelajari subbab
ini, Anda diharapkan
dapat mengajukan
gagasan dan pertanyaan
atau tanggapan/komentar
yang dapat mendukung
atau menentang pendapat
pembicara dengan alasan
yang logis dalam diskusi.
92
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS
(termasuk kritik). Sebuah persetujuan atau penolakan yang baik harus disertai
argumentasi (alasan) mengapa hal tersebut disetujui atau ditolak. Argumentasi
tersebut juga menandakan bahwa pembicara memahami masalah dan memiliki
nalar yang baik. Dalam kegiatan akademik (seminar, diskusi, lokakarya,
simposium), mengemukakan persetujuan maupun penolakan hendaknya disertai
argumentasi yang benar. Tidak dibenarkan sikap dan pendapat asal setuju atau
asal menolak. Bahkan, argumentasi jauh lebih penting dari sikap setuju atau
menolak itu sendiri.
www.daunsalam.net
Gambar: Memberikan komentar dalam seminar.
Argumentasi diartikan sebagai alasan atau latar
belakang yang menyebabkan seseorang menyetujui
atau menolak tentang sebuah masalah. Sebuah
alasan yang baik tentu bersifat relevan dengan
masalah (berhubungan) dan bersifat logis. Relevan
dan logisnya sebuah alasan biasanya berhubungan
dengan daya nalar seseorang. Daya nalar pula yang
menentukan apakah seseorang benar atau tidak
dalam menyimpulkan sebuah masalah.
Pada dasarnya, diskusi merupakan forum untuk
saling mengungkapkan pikiran, gagasan, pandangan,
dan pendapat secara langsung (
face to face
communication
). Artinya, setiap peserta yang terlibat
dalam kegiatan diskusi dapat menyampaikan gagasan, mengajukan pertanyaan,
dan/atau memberikan tanggapannya tentang isu/topik pembicaraan. Diskusi akan
berjalan lancar manakala para peserta dapat bertukar pikiran secara sportif, tanpa
melibatkan emosi yang berlebihan. Kuncinya terletak pada cara setiap peserta
menyampaikan gagasan, mengajukan pertanyaan, memberikan sanggahan,
memberikan tanggapan, dan menyanggah pendapat orang lain. Jika kita mampu
mengendalikan emosi, menyampaikan gagasan dengan argumentatif, mengajukan
pertanyaan tanpa menyinggung perasaan orang lain, maka nyaman dan lancarlah
jalannya diskusi itu. Jika sebaliknya yang terjadi maka proses diskusi tidak akan
berjalan dengan lancar, bahkan bisa menimbulkan kekacauan.
Dalam kegiatan diskusi, masalah yang dibahas biasanya berupa isu-isu strategis
dan bersifat aktual. Topik aktual berarti topik yang terhangat atau paling baru.
Aktual tidaknya suatu topik bergantung pada waktu topik itu muncul atau beredar
di masyarakat. Suatu topik yang dianggap aktual pada suatu waktu mungkin
dianggap usang pada waktu selanjutnya. Jadi, aktualitas sebuah topik ditentukan
oleh faktor waktu.
Mendiskusikan sesuatu yang aktual sangatlah mengasyikkan. Oleh karena itu,
aktualitas suatu masalah merupakan salah satu ciri topik diskusi yang baik. Carilah
masalah-masalah aktual dalam berdiskusi. Hal itu akan menarik setiap orang
untuk membicarakannya, mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan.
Anda perlu berlatih merumuskan gagasan, mengemukakan gagadan, mengajukan
pertanyaan secara santun, dan menyanggah pendapat orang lain dengan argumen
yang rasional.
93
Bab 7
Lingkungan
1.
Merumuskan gagasan yang akan disampaikan
Dalam berdiskusi, apabila Anda diminta merumuskan gagasan atau pendapat,
sebaiknya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Langkah pertama, Anda
harus memahami topik yang akan disampaikan. Misalnya, dari topik diskusi
“Kemerdekaan Berkreasi bagi Remaja”, ada beberapa gagasan yang dapat
dipersiapkan:
1. sudah saatnya remaja diberi kesempatan untuk berpikir, berinovasi, berkreasi,
berkarya, dan menunjukkan jati dirinya;
2. memberi kesempatan kepada remaja untuk membangun kemerdekaan
hidupnya yang lebih bijak dan manusiawi;
3. era globalisasi bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi remaja, melainkan
sebagai tantangan untuk berkompetisi dalam meraih masa depan yang
menjanjikan.
Setelah merumuskan gagasan, Anda dapat mengembangkannya dengan
menggunakan kalimat yang lugas dan singkat. Misalnya, ketiga gagasan tadi
dapat dikembangkan sebagai berikut.
Pengembangan gagasan 1
Susah waktunya pendidikan di Indonesia memberi kesempatan kepada peserta
didik (remaja) untuk melakukan berbagai kegiatan produktif sesuai dengan
bakat dan kemampuannya. Dengan demikian, remaja kelak bisa menjadi remaja
potensial, inovatif, berkualitas, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Remaja juga
harus dilatih berpikir kritis. Jika sudah, bukan saja remaja yang bakal tenggelam
oleh persaingan global bangsa-bangsa maju di dunia, melainkan juga bangsa
beserta generasi penerusnya.
Pengembangan gagasan 2
Derasnya perubahan budaya yang ikut terbawa oleh modernisasi global perlu
mendapat perhatian yang serius, jika kita tidak ingin memolusi (mengotori)
kehidupan remaja sebagai aset bangsa. Namun, serberapa mampukah para remaja
kita menyikapi derasnya arus globalisasi itu di tengah kompleksnya persoalan
remaja masa kini yang antusias yan bersemangat menggebu mencari jati diri
dan kemerdekaannya? Apabiola para remaja tidak mampu menyikapi perubahan
itu secara arif, bijak, dan pakai logika, dapat dipastikan bahwa setiap informasi
yang masuk akan tampak seperti mimpi. Akhirnya, budaya yang masuk dari
luar itu akan memancing remaja untuk menirunya tanpa
fi
lter (saringan), bukan
mencipta. Di sinilah pentingnya pendidikan yang diarahkan pada pemupukan
keahlian dan keterampilan sosial secara baik serta berpikir kritis lewat proses
belajar terstruktur sebagai satu langkahnya.
Pengembangan gagasan 3
Memang, era globalisasi yang bergulir saat ini mempunyai yang sangat kompleks.
Globalisasi hampir secara merata mendorong perubahan dan perkembangan
bangsa dan negara di berbagai belahan dunia. Perubahan secara global dalam
kehidupan masyarakat terjadi begitu cepat. Seemuanya bergerak bagaikan arus
deras, bukan saja pada hal-hal yang terkait dengan aspek-aspek kehidupan
lainnya, terutama budaya
94
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS
Latihan 1
Latihan 2
2. Mengemukakan Gagasan secara Jelas dan Tidak Berbelit-
belit
Gagasan yang jelas dan tidak berbelit-belit dapat memandu kita ketika
menyampaikannya dalam forum diskusi. Gagasan yang diajukan, misalnya
Siapa pelaku, peristiwa apa itu
? Perhatian kita akan terfokus pada usaha untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Kita akan mencari tahu siapa orang yang menjadi
pelaku dalam forum diskusi yang dibahas dan hal-hal lain untuk sementara
diabaikan. Kita tidak akan terganggu oleh hal-hal lain yang tidak relevan dengan
topik pembiocaraan. Dengan demikian, proses dan jalannya diskusi akan lebih
efektif, masalahnya mudah dicerna, dan tepat sasaran.
Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-6 orang,
kemudian lakukan kegiatan berikut ini.
1. Cermati, lalu catatlah beberapa masalah
yang menurut Anda tampil sebagai pokok
pembicaraan masyarakat luas pada saat ini!
2. Tentukanlah satu topik untuk didiskusaikan
dalam forum diskusi kelompok atau kelas
Anda!
3. Rumuskanlah gagasan pokok (topik) terkait
untuk ditampilkan sebagai bahan diskusi!
4. Berdiskusi dahulu untuk bertukar pikiran
mengenai topik yang dipilih beserta komentar
dan opini para anggota tentang berbagai
alternatif pemecahan masalah!
5. Sebagai pendengar, ajukanlah gagasan dan
pertanyaan atau tanggapan/komentar secara
jelas dan tidak berbelit-belit dalam forum
diskusi!
6. Sebagai rambu-rambu, gunakanlah kata tanya
apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana untuk menyampaikan gagasan!
1. Saksikanlah diskusi panel atau seminar yang
ditayangkan di televisi!
2. Catatlah pokok-pokok pembicaraannya,
kemudian buat rangkuman dan beri komentar!
Buat dalam format sepoerti berikut ini.
Stasiun televisi : ................................
Acara : ................................
Waktu siaran : ................................
Penyiar/pembawa acara : ................................
Panelis/Pemateri : ................................
Pokok-pokok isi pembicaraan diskusi panel/
seminar:
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
Kesimpulan isi pembicaraan diskusi panel
atau seminar:
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
Komentar/tanggapan mengenai gagasan atau
pendapat yang disampaikan panelis/pemateri
dalam diskusi panel atau seminar:
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
3. Sampaikan hasil pekerjaan Anda tersebut
kepada teman-teman lainnya1
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
95
Bab 7
Lingkungan
Ketika membaca surat kabar atau majalah, Anda akan menemukan sebuah
rubrik yang dinamakan tajuk rencana atau editorial. Rubrik ini memuat pendapat
redaktur terhadap berita yang dianggap aktual dan penting untuk diketahui oleh
pembaca. Dalam menganalisis masalah tersebut, redaktur harus menampilkan
data, fakta, dan realitas. Untuk memahami isi tajuk, kita perlu mencari gagasan
utama dan gagasan pendukung yang terdapat pada setiap paragraf.
Keberpihakan penulis tajuk rencana (redaktur) dapat kita ketahui dari sikap dan
pandangannya dalam memberikan alasan-alasan dan argumen yang dikemukakan
itu. Sebagai pembaca, kita tidak boleh terjebak oleh opini/pendapat penulis
(redaktur). Namun, kita harus menyimpulkan sudut pandang penulis tajuk itu
sesuai dengan pendapat kita.
Anda sudah mempelajari tentang membaca intentif sebelumya. Sekarang, baca
pula tajuk rencana/editorial berikut ini secara intensif!
B. Membedakan Fakta dan Opini
Tujuan Pembelajaran
Pada subbab ini, Anda
akan membedakan fakta
dan opini pada editorial
dengan membaca intensif.
Setelah mempelajari
subbab ini, Anda diharap
dapat membuat ikhtisar
dari tiap-tiap paragraf,
menyimpulkan isi tajuk
rencana/editorial, dan
menemukan opini dan
sudut pandang penulis
tajuk rencana/editorial.
Projek PLTSa
Yang perlu dilakukan sekarang, yakni sosialisasi
kepada masyarakat. Apalagi, penolakan terhadap
projek PLTSa ini cukup gencar.
Hasil,
feasibility study
ITB menunjukkan bahwa
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
(PLTSa) memenuhi syarat dan merupakan solusi
terbaik untuk mengatasi permasalahan sampah di
Kota Bandung. Itu artinya, Kota Bandung tidak
lama lagi akan memiliki teknologi yang bisa segera
diterapkan sehingga permasalahan sampah bisa
teratasi dan tidak terus berlarut-larut.
Menurut Tim FS PLTSa ITB yang diketuai Dr. Ir.
Ari Darmawan Pasek, PLTSa merupakan solusi
tuntas untuk mengatasi masalah sampah di Kota
Bandung. PLTSa yang rencananya akan dibangun
di Gedebage Kota Bandung ini, juga dijamin ramah
lingkungan, dan bisa mengurangi biaya publik dari
APBD. Selama ini, APBD tersedot untuk mengatasi
masalah sampah. Apalagi ketika “darurat sampah”
melanda kota ini.
Namun, kapan PLTSa ini beroperasi dan Kota
Bandung benar-benar terbebas dari masalah sampah,
ini yang belum jelas. Sebab, masih banyak tahapan-
tahapan yang harus dilalui sehingga pabrik sampah
ini benar-benar bisa memproduksi listrik, dan
menghabiskan bahan baku sampai yang selama ini
merepotkan warga dan Pemerintah Kota Bandung.
Wali kota Bandung Dada Rosada, bertekadakan
segera merealisasikan projek itu dan tidak akan lagi
memakai sistem
open dumping
,
sanitary land
fi
ll
ataupun menerapkan 3R (
reduce, reuse, dan recycle
)
dalam menangani sampah kota. Bahkan, Wali Kota
menantang ITB dan PT Bandung Raya Indah Lestari
(PT BRIL) selaku investor, untuk bisa memulai
pembangunan projek PLTSa Juli 2007. Tapi tentu
tidak bisa buru-buru. Sebab, untuk menyelesaikan
amdal, diperlukan waktu kira-kira 10 minggu, terutama
yang dilakukan warga sekitar lokasi pembangunan
PLTSa. Itu beralasan, karena warga khawatir, pabrik
sampah, pasti identik dengan polusi, penyakit dan
bau busuk. Karena itu, Pemkot dan ITB harus segera
menyosialisasikan bahwa PLTSa yang akan dibangun
ini benar-benar ramah lingkungan.
Menurut Tim ITB, racun dioksin, yang paling
ditakutkan, dalam PLTSa ini bisa terurai dua detik
pada temperatur 850-900
o
C. Dioksin dihasilkan dari
proses pembakaran senyawa yang mengandung klorin
dengan hidrokarbon pada temperatur sekitar 250
o
C.
Justru pembakaran sampah oleh rumah tangga yang
harus diwaspadai. Sebab, dioksin yang keluar dari
pembakaran sampah oleh rumah tangga tidak akan
terurai dan sangat membahayakan, karena temperatur
pembakarannya kurang dari 850
o
C.
96
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS
Latihan 3
Latihan 4
Pernahkah Anda diminta guru untuk membuat rangkuman bahan ajar dari buku
sumber ke buku catatan? Menulis rangkuman termasuk kegiatan reproduksi
tulisan. Kalian membaca buku, kemudian harus menuliskan kembali bahan
tersebut menurut hasil penangkapan kalian. Merangkum bukan mengulangi
kembali tulisan sebuah bahan. Merangkum berarti memberikan penegasan
terhadap penjelasan-penjelasan terdahulu. Dengan demikian, apabila Anda
merangkum sebuah tulisan, Anda tidak harus menuliskan perkata atau perkalimat
sesuai dengan bahan yang tersedia, melainkan Anda harus menuliskan dalam
bahasa Anda sesuai dengan pemahaman Anda terhadap bahan tersebut.
Oleh karena itu, cara yang mudah untuk membuat rangkuman sebuah tulisan
adalah Anda harus mencatat pokok-pokok ide (gagasan) dari tulisan tersebut.
Dalam setiap paragraf akan Anda temukan pokok-pokok gagasan dan harus dicatat
sebagai kata kunci. Anda juga harus menghubungkan antara satu gagasan dengan
gagasan yang lain. Pada akhirnya, Anda akan menuliskan gagasan tersebut sesuai
Karena projek PLTSa belum akan cepat terwujud,
Pemkot Bandung, masih harus melanjutkan kerja
samanya dengan Perhutani untuk pengelolaan sampah
di Sarimukti atau mencari lokasi baru untuk digunakan
menampung sampah selama TPSa belum selesai
dibangun. Sebab, beberapa hari saja sampah di kota
Bandung ini tidak diangkut ke tempat pembuangan
akhir (TPA), tempat-tempat pembuangan sementara
(TPS-TPS) akan kembali dipenuhi sampah dan
bukan tidak mungkin Bandung akan kembali
mengalami “darurat sampah”.
***
(
Sumber: Pikiran Rakyat, 4 Juni 2007; 22
)
1. Identi
fi
kasilah fakta dan opini (pendapat) pada
tajuk rencana di atas, kemudian tulislah pada
format seperti berikut ini!
No.
Fakta
Opini
2. Tulislah gagasan utama setiap paragraf pada
tajuk rencana tersebut!
3. Buatlah simpulan tajuk rencana tersebut dengan
menggunakan kata-kata Anda sendiri!
1. Bacalah sebuah editorial di surat kabar!
2. Identi
fi
kasilah fakta dan opini (pendapat) pada
tajuk rencana di atas, kemudian tulislah pada
format seperti pada latihan 3!
3. Tulislah gagasan utama setiap paragraf pada
tajuk rencana tersebut!
4. Buatlah simpulan tajuk rencana tersebut dengan
menggunakan kata-kata Anda sendiri!
C. Merangkum Buku Ilmu Pengetahuan Populer
Tujuan Pembelajaran
Pada subbab ini, Anda
akan menulis rangkuman/
ringkasan isi buku. Setelah
mempelajari subbab
ini, Anda diharapkan
mampu membuat/menulis
rangkuman isi buku.
97
Bab 7
Lingkungan
dengan kebutuhan Anda. Anda bisa membuat sebuah rangkuman dalam satu atau
beberapa paragraf sesuai dengan materi dan kebutuhan Anda. Rangkuman yang
Anda buat, tanpa harus melihat bahasa yang digunakan dalam buku tersebut,
melainkan menuangkan pemahaman tentang buku tersebut dalam bahasa Anda
sendiri. Dengan demikian, merangkum bukan mengutip kata-kata dalam buku,
tetapi membahasakan kembali sesuai dengan bahasa Anda.
Ada yang harus diingat ketika Anda membuat rangkuman, yakni Anda tidak
boleh mengubah isi tulisan atau urutan peristiwa dalam tulisan tersebut karena
kedua hal tersebut merupakan hak penulisnya. Membuat rangkuman harus sesuai
dengan isi tulisan awal dan urutan cerita (peristiwa) semula. Tidak diperkenankan
merangkum sebuah tulisan dengan mengubah isi atau urutan pemikiran (peristiwa)
tulisan tersebut.
Latihan 5
1. Anda sudah memahami cara membuat
rangkuman dari sebuah teks bacaan. Carilah
sebuah buku yang menurut Anda menarik,
misalnya ilmu pengetahuan populer (buku
ilmiah populer). Tugas Anda adalah membaca
buku tersebut dan buatlah rangkuman dari
buku tersebut dalam buku catatan Anda. Ingat
Anda tidak boleh mengubah isi dan urutan
pemikiran (peristiwa) dalam buku.
2. Lengkapilah rangkuman Anda dengan data buku
tersebut!
3. Bagaimana komentar Anda mengenai buku
tersebut (dari segi kualitas, kelebihan atau
kekurangan buku)?
4. Bacakan hasil pekerjaan Anda itu di depan
kelas dengan suara yang nyaring dan jelas!
Berilah kesempatan teman Anda untuk bertanya
mengenai isi buku ataupun memberikan
tanggapan/komentarnya!
Review (Rangkuman)
Refleksi Bagi Peserta Didik
1. Gagasan dan tanggapan yang diajukan
dalam diskusi dapat berupa persetujuan dan
penolakan/sanggahan (termasuk kritik).
Sebuah persetujuan atau penolakan yang
baik harus disertai argumentasi (alasan)
mengapa hal tersebut disetujui atau ditolak.
Argumentasi tersebut juga menandakan
bahwa pembicara memahami masalah dan
memiliki nalar yang baik. Demikian, dalam
waktu singkat kita akan mendapat sejumlah
pengetahuan, informasi, dengan lebih mudah
dan tidak melelahkan.
2. Menulis rangkuman termasuk kegiatan
reproduksi tulisan. Kalian membaca buku,
kemudian harus menuliskan kembali bahan
tersebut menurut hasil penangkapan kalian.
Merangkum bukan mengulangi kembali tulisan
sebuah bahan. Merangkum berarti memberikan
penegasan terhadap penjelasan-penjelasan
terdahulu.
Pada bab ini Anda belajar mengomentari pendapat
seseorang dalam diskusi, membedakan fakta dan
opini, dan merangkum buku ilmu pengetahuan
populer.
Apakah Anda sudah mampu mengomentari pendapat
seseorang dalam diskusi? Apakah Anda sudah
mampu membedakan fakta dan opini? Apakah Anda
sudah mampu merangkum buku ilmu pengetahuan
populer?
98
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS
A. Jawablah dengan tepat dan jelas!
1. (1) Setelah Indonesia membatalkan pembelian pesawat tempur F-16 dari
A.S. Pesawat Mirage 2000 dari Perancis, dan Mig-19/fulerum, pemerintah
memutuskan untuk membeli Sukhoi-30 dari Rusia. (2) Menurut Habibie
pesawat tempur Sukhoi-30 memiliki keunggulan, terutama dalam
aerodinamikanya. (3) Selanjutnya beliau mengemukakan bahwa kewenangan
untuk memilih pesawat tempur yang akan dibeli berada pada ABRI. (4)
“Untuk menentukan pilihan pesawat tempur yang akan dibeli, kita harus
mempertimbangkan harganya,” kata Habibie. (5) Sedangkan F-16 akan
diumumkan pekan depan.
Opini dalam wacana tersebut terdapat pada kalimat ....
a. satu
d. empat
b. dua
e. lima
c. tiga
2. Menyimpan uang di bank lebih aman daripada menympan uang di celengan.
(1) Di samping aman, juga akan mendapatkan bunga bank. (2) Uang di
celengan akan mudah dicuri atau dipakai. (3) Bukannya keuntungan yang
didapat, melainkan kerugian. (4) Tapi, boleh juga menyimpan di kedua-
duanya. (5)
Kalimat yang mengandung opini pada paragraf di atas adalah ....
a. (1)
d. (4)
b. (2)
e. (5)
c. (3)
3. Kalimat yang berupa fakta terdapat pada ...
a. Sikap keprihatinan mewarnai berbagai ekspresi para seniman muda
maupun seniman tua.
b. Penghayatan para seniman yang tampil embawakan karyanya sangat
memukau saya.
c. Mereka mengatakan bahwa mereka merupakan monster bagi diri sendiri
di saat reformasi.
d. Pada upacara “Tirakatan Budaya”, Rendra memaparkan kepedihan
hatinya tentang kemanusiaan.
e. Acara itu dinilai sangat sukses dan dapat menghibur para pengunjung
yang memadati ruangan itu
4. Musim hujan dari Juni hingga September setiap tahun di Sudan menyebabkan
banjir, terutama di bagian timur negara itu.
Kalimat tersebut merupakan ....
a. fakta
d. gagasan pokok
b. pendapat
e. rangkuman
c. opini
E
valuasi
A
khir
Bab 7
99
Bab 7
Lingkungan
5. Ketika membuat rangkuman kita ....
a. harus mengubah gagasan utama menjadi gagasan penjelas
b. tidak boleh mengutip istilah-istilah tertentu dalam tulisan yang
dirangkum
c. tidak boleh mengubah isi tulisan atau urutan peristiwa dalam tulisan
yang dirangkum
d. harus mengubah fakta menjadi pendapat
e. harus dilengkapi dengan kutipan-kutipan dari sumber tulisan lain sebagai
pendukung.
B. Bacalah wacana berikut ini dengan cermat!
Hidup Adalah Sebuah Gema
M. Iqbal Noveriansyah
Pelajar XII 1A 2, SMA Negeri 19 Bandung
Apabila kita ingin mendapat kebaikan dari orang
lain, kita pun harus melakukan kebaikan kepada
orang lain atau kepada kehidupan kita.
Hidup kita ini merupakan cerminan dari setiap
tindakan yang kita perbuat.
Gema adalah bunyi atau suara yang memantul;
kumandang; gaung. Itu arti gema menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia edisi kedua. Yang kita
tahu, biasanya, gema itu identik dengan gunung.
Kalau kita ke gunung lalu kita berteriak, maka
suara kita akan terdengar kembali seperti ada yang
mengulangnya. Itulah gema.
Saya pernah membaca sebuah berita di internet
tentang seorang anak kecil bersama ayahnya
sedang berjalan kesebuah gunung. Tiba-tiba anak
itu tergelincir dan menjerit, “Aaaaahhh!!!”. Betapa
kagetnya ia, ketika mendengar ada suara dari balik
gunung “Aaaaahhh!!!”. Dengan penuh rasa ingin
tahu, ia berteriak, “Hai siapa kau?” Ia mendengar
lagi suara dari balik gunung,”Hai siapa kau?” Ia
merasa dipermainkan dan dengan marah berteriak
lagi, “Kau pengecut..!!” Sekali lagi dari balik
gunung terdengar suara, “Kau pengecut..!!”
Ayahnya hanya tersenyum melihat tingkah laku
anaknya. Ia lalu menengok ke ayahnya dan bertanya,
“Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?” Ayahnya
tersenyum dan berkata, “Anakku, mari perhatikan
ini.” Kemudian ia berteriak sekuat tenaga pada
gunung, “Aku mengagumimu..!!” dan suara itu
menjawab, “Aku mengagumimu..!!” Sekali lagi
ayahnya berteriak, “Kau adalah sang juara..!!”, suara
itu pun menjawab lagi, “Kau adalah sang juara..!!”
Anak itu merasa terheran-heran, tapi masih juga belum
memahami. Kemudian ayahnya menjelaskan, “Nak,
orang-orang menyebutnya gema, tetapi sesungguhnya
inilah yang dimaksud dengan hidup itu. Ia akan
mengembalikan padamu apa saja yang kau lakukan
dan katakan.”
Dari cerita tersebut kita bisa melihat bahwa apa
yang kita lakukan dalam hidup kita ini akan kembali
lagi pada diri kita tergantung bagaimana cara kita
menjalani hidup ini. Hidup itu bukanlah suatu
kebetulan. Akan tetapi, hidup itu adalah pantulan dari
diri kita atau disebut juga sebagai gema kehidupan.
Apabila kita ingin mendapat kebaikan dari orang lain,
kita pun harus melakukan kebaikan kepada orang lain
atau kepada kehidupan kita. Hidup kita ini merupakan
cerminan dari setiap tindakan yang kita perbuat. Hidup
itu adalah sebuah gema, akan memberikan apa yang
telah kita berikan. Semakin banyak hal baik yang kita
lakukan semakin banyak pula kebaikan yang akan kita
dapatkan. Begitu pula sebaliknya, semakin banyak
hal sia-sia yang kita lakukan maka hidup kita pun
akan sia-sia. Manfaatkanlah setiap waktu untuk kita
gunakan dalam hal yang positif. Ingat pepatah”Jadikan
hari ini lebih baik dari hari kemarin!”
***
(
Sumber: Pikiran Rakyat, 8 mei 2007; 17
)
100
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS
1. Jika topik di atas disampaikan oleh M. Iqbal Noveriansyah (sebagai
pembicara/pemateri) dalam forum diskusi dan Anda adalah salah seorang
peserta diskusi, gagasan dan pertanyaan atau komentar apa yang akan
Anda utarakan berkaitan dengan topik tersebut! (Buatlah minimal tiga buah
gagasan dan pertanyaan atau komentar)
2. Sebagai rambu-rambu, gunakanlah kata tanya
apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa
, dan
bagaimana
untuk menyampaikan gagasan Anda!
3. Datalah pokok pikiran/gagasan setiap paragraf pada wacana di atas, kemudian
buat rangkuman/ringkasannya!