Gambar Sampul Bahasa Indonesia · g_Bab 7 Lingkungan
Bahasa Indonesia · g_Bab 7 Lingkungan
Indrawati

22/08/2021 08:52:01

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Mendiskusikan sesuatu yang aktual sangat mengasyikkan. Oleh karena itu,

aktualitas suatu masalah merupakan salah satu ciri topik diskusi yang baik,

misalnya, dalam presentasi hasil penelitian. Dalam sebuah presentasi hasil

penelitian, tentu masalah yang dibahas harus menarik, menggugah pendengar

untuk ikut serta dalam pembicaraan, sampai dengan memberikan tanggapan atau

memberi komentar terhadap isi pembicaraan. Untuk memperoleh keterampilan

itu, Anda perlu berlatih merumuskan gagasan, mengemukakan gagasan/pendapat,

mengajukan pertanyaan secara santun, dan memberi komentar atau menyanggah

terhadap pendapat orang lain dengan argumen yang rasional.

Anda pasti pernah menghadiri atau menyaksikan sebuah diskusi, baik secara

langsung maupun tidak langsung melalui media televisi. Gagasan dan tanggapan

yang diajukan dalam diskusi dapat berupa persetujuan dan penolakan/sanggahan

www.daunsalam.net

Gambar: Seorang siswa memberikan komentar saat berdiskusi.

7

B

A

B

LINGKUNGAN

A. Mengomentari Pendapat Seseorang dalam Diskusi

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda akan

mengomentari pendapat

seseorang dalam suatu

diskusi atau seminar.

Setelah memelajari subbab

ini, Anda diharapkan

dapat mengajukan

gagasan dan pertanyaan

atau tanggapan/komentar

yang dapat mendukung

atau menentang pendapat

pembicara dengan alasan

yang logis dalam diskusi.

92

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

(termasuk kritik). Sebuah persetujuan atau penolakan yang baik harus disertai

argumentasi (alasan) mengapa hal tersebut disetujui atau ditolak. Argumentasi

tersebut juga menandakan bahwa pembicara memahami masalah dan memiliki

nalar yang baik. Dalam kegiatan akademik (seminar, diskusi, lokakarya,

simposium), mengemukakan persetujuan maupun penolakan hendaknya disertai

argumentasi yang benar. Tidak dibenarkan sikap dan pendapat asal setuju atau

asal menolak. Bahkan, argumentasi jauh lebih penting dari sikap setuju atau

menolak itu sendiri.

www.daunsalam.net

Gambar: Memberikan komentar dalam seminar.

Argumentasi diartikan sebagai alasan atau latar

belakang yang menyebabkan seseorang menyetujui

atau menolak tentang sebuah masalah. Sebuah

alasan yang baik tentu bersifat relevan dengan

masalah (berhubungan) dan bersifat logis. Relevan

dan logisnya sebuah alasan biasanya berhubungan

dengan daya nalar seseorang. Daya nalar pula yang

menentukan apakah seseorang benar atau tidak

dalam menyimpulkan sebuah masalah.

Pada dasarnya, diskusi merupakan forum untuk

saling mengungkapkan pikiran, gagasan, pandangan,

dan pendapat secara langsung (

face to face

communication

). Artinya, setiap peserta yang terlibat

dalam kegiatan diskusi dapat menyampaikan gagasan, mengajukan pertanyaan,

dan/atau memberikan tanggapannya tentang isu/topik pembicaraan. Diskusi akan

berjalan lancar manakala para peserta dapat bertukar pikiran secara sportif, tanpa

melibatkan emosi yang berlebihan. Kuncinya terletak pada cara setiap peserta

menyampaikan gagasan, mengajukan pertanyaan, memberikan sanggahan,

memberikan tanggapan, dan menyanggah pendapat orang lain. Jika kita mampu

mengendalikan emosi, menyampaikan gagasan dengan argumentatif, mengajukan

pertanyaan tanpa menyinggung perasaan orang lain, maka nyaman dan lancarlah

jalannya diskusi itu. Jika sebaliknya yang terjadi maka proses diskusi tidak akan

berjalan dengan lancar, bahkan bisa menimbulkan kekacauan.

Dalam kegiatan diskusi, masalah yang dibahas biasanya berupa isu-isu strategis

dan bersifat aktual. Topik aktual berarti topik yang terhangat atau paling baru.

Aktual tidaknya suatu topik bergantung pada waktu topik itu muncul atau beredar

di masyarakat. Suatu topik yang dianggap aktual pada suatu waktu mungkin

dianggap usang pada waktu selanjutnya. Jadi, aktualitas sebuah topik ditentukan

oleh faktor waktu.

Mendiskusikan sesuatu yang aktual sangatlah mengasyikkan. Oleh karena itu,

aktualitas suatu masalah merupakan salah satu ciri topik diskusi yang baik. Carilah

masalah-masalah aktual dalam berdiskusi. Hal itu akan menarik setiap orang

untuk membicarakannya, mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan.

Anda perlu berlatih merumuskan gagasan, mengemukakan gagadan, mengajukan

pertanyaan secara santun, dan menyanggah pendapat orang lain dengan argumen

yang rasional.

93

Bab 7

Lingkungan

1.

Merumuskan gagasan yang akan disampaikan

Dalam berdiskusi, apabila Anda diminta merumuskan gagasan atau pendapat,

sebaiknya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Langkah pertama, Anda

harus memahami topik yang akan disampaikan. Misalnya, dari topik diskusi

“Kemerdekaan Berkreasi bagi Remaja”, ada beberapa gagasan yang dapat

dipersiapkan:

1. sudah saatnya remaja diberi kesempatan untuk berpikir, berinovasi, berkreasi,

berkarya, dan menunjukkan jati dirinya;

2. memberi kesempatan kepada remaja untuk membangun kemerdekaan

hidupnya yang lebih bijak dan manusiawi;

3. era globalisasi bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi remaja, melainkan

sebagai tantangan untuk berkompetisi dalam meraih masa depan yang

menjanjikan.

Setelah merumuskan gagasan, Anda dapat mengembangkannya dengan

menggunakan kalimat yang lugas dan singkat. Misalnya, ketiga gagasan tadi

dapat dikembangkan sebagai berikut.

Pengembangan gagasan 1

Susah waktunya pendidikan di Indonesia memberi kesempatan kepada peserta

didik (remaja) untuk melakukan berbagai kegiatan produktif sesuai dengan

bakat dan kemampuannya. Dengan demikian, remaja kelak bisa menjadi remaja

potensial, inovatif, berkualitas, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Remaja juga

harus dilatih berpikir kritis. Jika sudah, bukan saja remaja yang bakal tenggelam

oleh persaingan global bangsa-bangsa maju di dunia, melainkan juga bangsa

beserta generasi penerusnya.

Pengembangan gagasan 2

Derasnya perubahan budaya yang ikut terbawa oleh modernisasi global perlu

mendapat perhatian yang serius, jika kita tidak ingin memolusi (mengotori)

kehidupan remaja sebagai aset bangsa. Namun, serberapa mampukah para remaja

kita menyikapi derasnya arus globalisasi itu di tengah kompleksnya persoalan

remaja masa kini yang antusias yan bersemangat menggebu mencari jati diri

dan kemerdekaannya? Apabiola para remaja tidak mampu menyikapi perubahan

itu secara arif, bijak, dan pakai logika, dapat dipastikan bahwa setiap informasi

yang masuk akan tampak seperti mimpi. Akhirnya, budaya yang masuk dari

luar itu akan memancing remaja untuk menirunya tanpa

fi

lter (saringan), bukan

mencipta. Di sinilah pentingnya pendidikan yang diarahkan pada pemupukan

keahlian dan keterampilan sosial secara baik serta berpikir kritis lewat proses

belajar terstruktur sebagai satu langkahnya.

Pengembangan gagasan 3

Memang, era globalisasi yang bergulir saat ini mempunyai yang sangat kompleks.

Globalisasi hampir secara merata mendorong perubahan dan perkembangan

bangsa dan negara di berbagai belahan dunia. Perubahan secara global dalam

kehidupan masyarakat terjadi begitu cepat. Seemuanya bergerak bagaikan arus

deras, bukan saja pada hal-hal yang terkait dengan aspek-aspek kehidupan

lainnya, terutama budaya

94

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Latihan 1

Latihan 2

2. Mengemukakan Gagasan secara Jelas dan Tidak Berbelit-

belit

Gagasan yang jelas dan tidak berbelit-belit dapat memandu kita ketika

menyampaikannya dalam forum diskusi. Gagasan yang diajukan, misalnya

Siapa pelaku, peristiwa apa itu

? Perhatian kita akan terfokus pada usaha untuk

menjawab pertanyaan tersebut. Kita akan mencari tahu siapa orang yang menjadi

pelaku dalam forum diskusi yang dibahas dan hal-hal lain untuk sementara

diabaikan. Kita tidak akan terganggu oleh hal-hal lain yang tidak relevan dengan

topik pembiocaraan. Dengan demikian, proses dan jalannya diskusi akan lebih

efektif, masalahnya mudah dicerna, dan tepat sasaran.

Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-6 orang,

kemudian lakukan kegiatan berikut ini.

1. Cermati, lalu catatlah beberapa masalah

yang menurut Anda tampil sebagai pokok

pembicaraan masyarakat luas pada saat ini!

2. Tentukanlah satu topik untuk didiskusaikan

dalam forum diskusi kelompok atau kelas

Anda!

3. Rumuskanlah gagasan pokok (topik) terkait

untuk ditampilkan sebagai bahan diskusi!

4. Berdiskusi dahulu untuk bertukar pikiran

mengenai topik yang dipilih beserta komentar

dan opini para anggota tentang berbagai

alternatif pemecahan masalah!

5. Sebagai pendengar, ajukanlah gagasan dan

pertanyaan atau tanggapan/komentar secara

jelas dan tidak berbelit-belit dalam forum

diskusi!

6. Sebagai rambu-rambu, gunakanlah kata tanya

apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan

bagaimana untuk menyampaikan gagasan!

1. Saksikanlah diskusi panel atau seminar yang

ditayangkan di televisi!

2. Catatlah pokok-pokok pembicaraannya,

kemudian buat rangkuman dan beri komentar!

Buat dalam format sepoerti berikut ini.

Stasiun televisi : ................................

Acara : ................................

Waktu siaran : ................................

Penyiar/pembawa acara : ................................

Panelis/Pemateri : ................................

Pokok-pokok isi pembicaraan diskusi panel/

seminar:

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

Kesimpulan isi pembicaraan diskusi panel

atau seminar:

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

Komentar/tanggapan mengenai gagasan atau

pendapat yang disampaikan panelis/pemateri

dalam diskusi panel atau seminar:

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

3. Sampaikan hasil pekerjaan Anda tersebut

kepada teman-teman lainnya1

..........................................................................

..........................................................................

..........................................................................

95

Bab 7

Lingkungan

Ketika membaca surat kabar atau majalah, Anda akan menemukan sebuah

rubrik yang dinamakan tajuk rencana atau editorial. Rubrik ini memuat pendapat

redaktur terhadap berita yang dianggap aktual dan penting untuk diketahui oleh

pembaca. Dalam menganalisis masalah tersebut, redaktur harus menampilkan

data, fakta, dan realitas. Untuk memahami isi tajuk, kita perlu mencari gagasan

utama dan gagasan pendukung yang terdapat pada setiap paragraf.

Keberpihakan penulis tajuk rencana (redaktur) dapat kita ketahui dari sikap dan

pandangannya dalam memberikan alasan-alasan dan argumen yang dikemukakan

itu. Sebagai pembaca, kita tidak boleh terjebak oleh opini/pendapat penulis

(redaktur). Namun, kita harus menyimpulkan sudut pandang penulis tajuk itu

sesuai dengan pendapat kita.

Anda sudah mempelajari tentang membaca intentif sebelumya. Sekarang, baca

pula tajuk rencana/editorial berikut ini secara intensif!

B. Membedakan Fakta dan Opini

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan membedakan fakta

dan opini pada editorial

dengan membaca intensif.

Setelah mempelajari

subbab ini, Anda diharap

dapat membuat ikhtisar

dari tiap-tiap paragraf,

menyimpulkan isi tajuk

rencana/editorial, dan

menemukan opini dan

sudut pandang penulis

tajuk rencana/editorial.

Projek PLTSa

Yang perlu dilakukan sekarang, yakni sosialisasi

kepada masyarakat. Apalagi, penolakan terhadap

projek PLTSa ini cukup gencar.

Hasil,

feasibility study

ITB menunjukkan bahwa

pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

(PLTSa) memenuhi syarat dan merupakan solusi

terbaik untuk mengatasi permasalahan sampah di

Kota Bandung. Itu artinya, Kota Bandung tidak

lama lagi akan memiliki teknologi yang bisa segera

diterapkan sehingga permasalahan sampah bisa

teratasi dan tidak terus berlarut-larut.

Menurut Tim FS PLTSa ITB yang diketuai Dr. Ir.

Ari Darmawan Pasek, PLTSa merupakan solusi

tuntas untuk mengatasi masalah sampah di Kota

Bandung. PLTSa yang rencananya akan dibangun

di Gedebage Kota Bandung ini, juga dijamin ramah

lingkungan, dan bisa mengurangi biaya publik dari

APBD. Selama ini, APBD tersedot untuk mengatasi

masalah sampah. Apalagi ketika “darurat sampah”

melanda kota ini.

Namun, kapan PLTSa ini beroperasi dan Kota

Bandung benar-benar terbebas dari masalah sampah,

ini yang belum jelas. Sebab, masih banyak tahapan-

tahapan yang harus dilalui sehingga pabrik sampah

ini benar-benar bisa memproduksi listrik, dan

menghabiskan bahan baku sampai yang selama ini

merepotkan warga dan Pemerintah Kota Bandung.

Wali kota Bandung Dada Rosada, bertekadakan

segera merealisasikan projek itu dan tidak akan lagi

memakai sistem

open dumping

,

sanitary land

fi

ll

ataupun menerapkan 3R (

reduce, reuse, dan recycle

)

dalam menangani sampah kota. Bahkan, Wali Kota

menantang ITB dan PT Bandung Raya Indah Lestari

(PT BRIL) selaku investor, untuk bisa memulai

pembangunan projek PLTSa Juli 2007. Tapi tentu

tidak bisa buru-buru. Sebab, untuk menyelesaikan

amdal, diperlukan waktu kira-kira 10 minggu, terutama

yang dilakukan warga sekitar lokasi pembangunan

PLTSa. Itu beralasan, karena warga khawatir, pabrik

sampah, pasti identik dengan polusi, penyakit dan

bau busuk. Karena itu, Pemkot dan ITB harus segera

menyosialisasikan bahwa PLTSa yang akan dibangun

ini benar-benar ramah lingkungan.

Menurut Tim ITB, racun dioksin, yang paling

ditakutkan, dalam PLTSa ini bisa terurai dua detik

pada temperatur 850-900

o

C. Dioksin dihasilkan dari

proses pembakaran senyawa yang mengandung klorin

dengan hidrokarbon pada temperatur sekitar 250

o

C.

Justru pembakaran sampah oleh rumah tangga yang

harus diwaspadai. Sebab, dioksin yang keluar dari

pembakaran sampah oleh rumah tangga tidak akan

terurai dan sangat membahayakan, karena temperatur

pembakarannya kurang dari 850

o

C.

96

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

Latihan 3

Latihan 4

Pernahkah Anda diminta guru untuk membuat rangkuman bahan ajar dari buku

sumber ke buku catatan? Menulis rangkuman termasuk kegiatan reproduksi

tulisan. Kalian membaca buku, kemudian harus menuliskan kembali bahan

tersebut menurut hasil penangkapan kalian. Merangkum bukan mengulangi

kembali tulisan sebuah bahan. Merangkum berarti memberikan penegasan

terhadap penjelasan-penjelasan terdahulu. Dengan demikian, apabila Anda

merangkum sebuah tulisan, Anda tidak harus menuliskan perkata atau perkalimat

sesuai dengan bahan yang tersedia, melainkan Anda harus menuliskan dalam

bahasa Anda sesuai dengan pemahaman Anda terhadap bahan tersebut.

Oleh karena itu, cara yang mudah untuk membuat rangkuman sebuah tulisan

adalah Anda harus mencatat pokok-pokok ide (gagasan) dari tulisan tersebut.

Dalam setiap paragraf akan Anda temukan pokok-pokok gagasan dan harus dicatat

sebagai kata kunci. Anda juga harus menghubungkan antara satu gagasan dengan

gagasan yang lain. Pada akhirnya, Anda akan menuliskan gagasan tersebut sesuai

Karena projek PLTSa belum akan cepat terwujud,

Pemkot Bandung, masih harus melanjutkan kerja

samanya dengan Perhutani untuk pengelolaan sampah

di Sarimukti atau mencari lokasi baru untuk digunakan

menampung sampah selama TPSa belum selesai

dibangun. Sebab, beberapa hari saja sampah di kota

Bandung ini tidak diangkut ke tempat pembuangan

akhir (TPA), tempat-tempat pembuangan sementara

(TPS-TPS) akan kembali dipenuhi sampah dan

bukan tidak mungkin Bandung akan kembali

mengalami “darurat sampah”.

***

(

Sumber: Pikiran Rakyat, 4 Juni 2007; 22

)

1. Identi

fi

kasilah fakta dan opini (pendapat) pada

tajuk rencana di atas, kemudian tulislah pada

format seperti berikut ini!

No.

Fakta

Opini

2. Tulislah gagasan utama setiap paragraf pada

tajuk rencana tersebut!

3. Buatlah simpulan tajuk rencana tersebut dengan

menggunakan kata-kata Anda sendiri!

1. Bacalah sebuah editorial di surat kabar!

2. Identi

fi

kasilah fakta dan opini (pendapat) pada

tajuk rencana di atas, kemudian tulislah pada

format seperti pada latihan 3!

3. Tulislah gagasan utama setiap paragraf pada

tajuk rencana tersebut!

4. Buatlah simpulan tajuk rencana tersebut dengan

menggunakan kata-kata Anda sendiri!

C. Merangkum Buku Ilmu Pengetahuan Populer

Tujuan Pembelajaran

Pada subbab ini, Anda

akan menulis rangkuman/

ringkasan isi buku. Setelah

mempelajari subbab

ini, Anda diharapkan

mampu membuat/menulis

rangkuman isi buku.

97

Bab 7

Lingkungan

dengan kebutuhan Anda. Anda bisa membuat sebuah rangkuman dalam satu atau

beberapa paragraf sesuai dengan materi dan kebutuhan Anda. Rangkuman yang

Anda buat, tanpa harus melihat bahasa yang digunakan dalam buku tersebut,

melainkan menuangkan pemahaman tentang buku tersebut dalam bahasa Anda

sendiri. Dengan demikian, merangkum bukan mengutip kata-kata dalam buku,

tetapi membahasakan kembali sesuai dengan bahasa Anda.

Ada yang harus diingat ketika Anda membuat rangkuman, yakni Anda tidak

boleh mengubah isi tulisan atau urutan peristiwa dalam tulisan tersebut karena

kedua hal tersebut merupakan hak penulisnya. Membuat rangkuman harus sesuai

dengan isi tulisan awal dan urutan cerita (peristiwa) semula. Tidak diperkenankan

merangkum sebuah tulisan dengan mengubah isi atau urutan pemikiran (peristiwa)

tulisan tersebut.

Latihan 5

1. Anda sudah memahami cara membuat

rangkuman dari sebuah teks bacaan. Carilah

sebuah buku yang menurut Anda menarik,

misalnya ilmu pengetahuan populer (buku

ilmiah populer). Tugas Anda adalah membaca

buku tersebut dan buatlah rangkuman dari

buku tersebut dalam buku catatan Anda. Ingat

Anda tidak boleh mengubah isi dan urutan

pemikiran (peristiwa) dalam buku.

2. Lengkapilah rangkuman Anda dengan data buku

tersebut!

3. Bagaimana komentar Anda mengenai buku

tersebut (dari segi kualitas, kelebihan atau

kekurangan buku)?

4. Bacakan hasil pekerjaan Anda itu di depan

kelas dengan suara yang nyaring dan jelas!

Berilah kesempatan teman Anda untuk bertanya

mengenai isi buku ataupun memberikan

tanggapan/komentarnya!

Review (Rangkuman)

Refleksi Bagi Peserta Didik

1. Gagasan dan tanggapan yang diajukan

dalam diskusi dapat berupa persetujuan dan

penolakan/sanggahan (termasuk kritik).

Sebuah persetujuan atau penolakan yang

baik harus disertai argumentasi (alasan)

mengapa hal tersebut disetujui atau ditolak.

Argumentasi tersebut juga menandakan

bahwa pembicara memahami masalah dan

memiliki nalar yang baik. Demikian, dalam

waktu singkat kita akan mendapat sejumlah

pengetahuan, informasi, dengan lebih mudah

dan tidak melelahkan.

2. Menulis rangkuman termasuk kegiatan

reproduksi tulisan. Kalian membaca buku,

kemudian harus menuliskan kembali bahan

tersebut menurut hasil penangkapan kalian.

Merangkum bukan mengulangi kembali tulisan

sebuah bahan. Merangkum berarti memberikan

penegasan terhadap penjelasan-penjelasan

terdahulu.

Pada bab ini Anda belajar mengomentari pendapat

seseorang dalam diskusi, membedakan fakta dan

opini, dan merangkum buku ilmu pengetahuan

populer.

Apakah Anda sudah mampu mengomentari pendapat

seseorang dalam diskusi? Apakah Anda sudah

mampu membedakan fakta dan opini? Apakah Anda

sudah mampu merangkum buku ilmu pengetahuan

populer?

98

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

A. Jawablah dengan tepat dan jelas!

1. (1) Setelah Indonesia membatalkan pembelian pesawat tempur F-16 dari

A.S. Pesawat Mirage 2000 dari Perancis, dan Mig-19/fulerum, pemerintah

memutuskan untuk membeli Sukhoi-30 dari Rusia. (2) Menurut Habibie

pesawat tempur Sukhoi-30 memiliki keunggulan, terutama dalam

aerodinamikanya. (3) Selanjutnya beliau mengemukakan bahwa kewenangan

untuk memilih pesawat tempur yang akan dibeli berada pada ABRI. (4)

“Untuk menentukan pilihan pesawat tempur yang akan dibeli, kita harus

mempertimbangkan harganya,” kata Habibie. (5) Sedangkan F-16 akan

diumumkan pekan depan.

Opini dalam wacana tersebut terdapat pada kalimat ....

a. satu

d. empat

b. dua

e. lima

c. tiga

2. Menyimpan uang di bank lebih aman daripada menympan uang di celengan.

(1) Di samping aman, juga akan mendapatkan bunga bank. (2) Uang di

celengan akan mudah dicuri atau dipakai. (3) Bukannya keuntungan yang

didapat, melainkan kerugian. (4) Tapi, boleh juga menyimpan di kedua-

duanya. (5)

Kalimat yang mengandung opini pada paragraf di atas adalah ....

a. (1)

d. (4)

b. (2)

e. (5)

c. (3)

3. Kalimat yang berupa fakta terdapat pada ...

a. Sikap keprihatinan mewarnai berbagai ekspresi para seniman muda

maupun seniman tua.

b. Penghayatan para seniman yang tampil embawakan karyanya sangat

memukau saya.

c. Mereka mengatakan bahwa mereka merupakan monster bagi diri sendiri

di saat reformasi.

d. Pada upacara “Tirakatan Budaya”, Rendra memaparkan kepedihan

hatinya tentang kemanusiaan.

e. Acara itu dinilai sangat sukses dan dapat menghibur para pengunjung

yang memadati ruangan itu

4. Musim hujan dari Juni hingga September setiap tahun di Sudan menyebabkan

banjir, terutama di bagian timur negara itu.

Kalimat tersebut merupakan ....

a. fakta

d. gagasan pokok

b. pendapat

e. rangkuman

c. opini

E

valuasi

A

khir

Bab 7

99

Bab 7

Lingkungan

5. Ketika membuat rangkuman kita ....

a. harus mengubah gagasan utama menjadi gagasan penjelas

b. tidak boleh mengutip istilah-istilah tertentu dalam tulisan yang

dirangkum

c. tidak boleh mengubah isi tulisan atau urutan peristiwa dalam tulisan

yang dirangkum

d. harus mengubah fakta menjadi pendapat

e. harus dilengkapi dengan kutipan-kutipan dari sumber tulisan lain sebagai

pendukung.

B. Bacalah wacana berikut ini dengan cermat!

Hidup Adalah Sebuah Gema

M. Iqbal Noveriansyah

Pelajar XII 1A 2, SMA Negeri 19 Bandung

Apabila kita ingin mendapat kebaikan dari orang

lain, kita pun harus melakukan kebaikan kepada

orang lain atau kepada kehidupan kita.

Hidup kita ini merupakan cerminan dari setiap

tindakan yang kita perbuat.

Gema adalah bunyi atau suara yang memantul;

kumandang; gaung. Itu arti gema menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia edisi kedua. Yang kita

tahu, biasanya, gema itu identik dengan gunung.

Kalau kita ke gunung lalu kita berteriak, maka

suara kita akan terdengar kembali seperti ada yang

mengulangnya. Itulah gema.

Saya pernah membaca sebuah berita di internet

tentang seorang anak kecil bersama ayahnya

sedang berjalan kesebuah gunung. Tiba-tiba anak

itu tergelincir dan menjerit, “Aaaaahhh!!!”. Betapa

kagetnya ia, ketika mendengar ada suara dari balik

gunung “Aaaaahhh!!!”. Dengan penuh rasa ingin

tahu, ia berteriak, “Hai siapa kau?” Ia mendengar

lagi suara dari balik gunung,”Hai siapa kau?” Ia

merasa dipermainkan dan dengan marah berteriak

lagi, “Kau pengecut..!!” Sekali lagi dari balik

gunung terdengar suara, “Kau pengecut..!!”

Ayahnya hanya tersenyum melihat tingkah laku

anaknya. Ia lalu menengok ke ayahnya dan bertanya,

“Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?” Ayahnya

tersenyum dan berkata, “Anakku, mari perhatikan

ini.” Kemudian ia berteriak sekuat tenaga pada

gunung, “Aku mengagumimu..!!” dan suara itu

menjawab, “Aku mengagumimu..!!” Sekali lagi

ayahnya berteriak, “Kau adalah sang juara..!!”, suara

itu pun menjawab lagi, “Kau adalah sang juara..!!”

Anak itu merasa terheran-heran, tapi masih juga belum

memahami. Kemudian ayahnya menjelaskan, “Nak,

orang-orang menyebutnya gema, tetapi sesungguhnya

inilah yang dimaksud dengan hidup itu. Ia akan

mengembalikan padamu apa saja yang kau lakukan

dan katakan.”

Dari cerita tersebut kita bisa melihat bahwa apa

yang kita lakukan dalam hidup kita ini akan kembali

lagi pada diri kita tergantung bagaimana cara kita

menjalani hidup ini. Hidup itu bukanlah suatu

kebetulan. Akan tetapi, hidup itu adalah pantulan dari

diri kita atau disebut juga sebagai gema kehidupan.

Apabila kita ingin mendapat kebaikan dari orang lain,

kita pun harus melakukan kebaikan kepada orang lain

atau kepada kehidupan kita. Hidup kita ini merupakan

cerminan dari setiap tindakan yang kita perbuat. Hidup

itu adalah sebuah gema, akan memberikan apa yang

telah kita berikan. Semakin banyak hal baik yang kita

lakukan semakin banyak pula kebaikan yang akan kita

dapatkan. Begitu pula sebaliknya, semakin banyak

hal sia-sia yang kita lakukan maka hidup kita pun

akan sia-sia. Manfaatkanlah setiap waktu untuk kita

gunakan dalam hal yang positif. Ingat pepatah”Jadikan

hari ini lebih baik dari hari kemarin!”

***

(

Sumber: Pikiran Rakyat, 8 mei 2007; 17

)

100

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

1. Jika topik di atas disampaikan oleh M. Iqbal Noveriansyah (sebagai

pembicara/pemateri) dalam forum diskusi dan Anda adalah salah seorang

peserta diskusi, gagasan dan pertanyaan atau komentar apa yang akan

Anda utarakan berkaitan dengan topik tersebut! (Buatlah minimal tiga buah

gagasan dan pertanyaan atau komentar)

2. Sebagai rambu-rambu, gunakanlah kata tanya

apa, siapa, kapan, di mana,

mengapa

, dan

bagaimana

untuk menyampaikan gagasan Anda!

3. Datalah pokok pikiran/gagasan setiap paragraf pada wacana di atas, kemudian

buat rangkuman/ringkasannya!